Sejarah Semaphore Lengkap dengan Cara Cepat Belajar Semaphore
Sejarah Semaphore, yang dimaksud dengan semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan memakai sarung tangan. Informasi yang disampaikan dibaca melalui posisi bendera atau tangan.Namun saat ini yang umum digunakan adalah bendera, yang dinamakan dengan bendera semaphore. Pengiriman sandi atau kode melalui bendera semaphore ini memakai dua bendera, yang masing-masing ukuran bendera 45 x 45 cm. Bentuknya yang persegi merupakan gabungan dua buah segi tiga sama kaki yang beda warna.
Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang biasa digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana posisi warna merah selalu berada dekat kayu bendera. Semaphore digunakan dalam komunikasi kelautan pada awal abad ke 19.
Sejarah Semaphore
Semaphore merupakan program yang ditemukan oleh E. W. Dijkstra (seorang ilmuwan dari Rotterdam, Belanda) pada akhir tahun 1960. Pada tahun 1967, E. W. Djikstra mengajukan sebuah konsep dimana kita menggunakan suatu variable integer untuk menghitung banyaknya proses yang sedang aktif atau yang sedang tidak aktif. Tipe dari variable ini dinamakan dengan nana semaphore.
Di tahun-tahun berikutnya, semaphore banyak digunakan sebagai primitif dari mekanisme sinkronisasi yang lebih kompleks dan tinggi lagi. Sebagai contoh : monitor dari Java. Selain digunakan untuk primitif dari mekanisme singkronisasi, kebanyakkan semaphore juga dipakai untuk sinkronisasi dalam komunikasi antar device (perangkat keras).
Dalam format paling sederhana semaphore adalah lokasi di dalam memori yang hasilnya bisa dicoba dan diset lebih dari satu proses. Tes dan operasi yang dapat diset adalah, selama masing-masing proses terkait dengan uninterrupable atau atomik; sekali dijalankan tidak bisa dihentikan.
Hasil dari operasi set dan tes operasi termasuk dalam penambahan nilai semaphore dan set nilai, yang dapat bernilai negatif maupun positif. Hasil dari sebuah proses set dan tes akan berhenti sampai nilai semaphore dirubah dengan proses yang lain. Semaphore biasanya digunakan untuk mengontrol dan memonitor ketersediaan sumber daya.
Semaphore adalah salah satu bentuk isyarat menggunakan sebuah bendera yang biasa digunakan ketika perang sipil di Amerika Serikat. Waktu itu bendera yang digunakan bendera yang berwarna oranye dan putih serta hanya terdiri dari satu bendera.
Orang yang bertugas melakukan isyarat bendera ini umumnya berdiri di sebuah tempat yang tinggi atau di lantai yang tingginya sekitar 2-3 M dari permukaan tanah. Konsep Semaphore yang bawa oleh E. W. Djikstra terdiri dari 2 subrutin, yaitu :
P ( Proberen ) è Wait
V ( Verhogen ) è Signal
Semaphore Modern
Kini semaphore menggunakan dua buah bendera yang berbentuk persegi, yang akan digunakan oleh petugas pengirim sinyal untuk menggerakkan posisi-posisi yang bisa diterjemahkan menjadi angka dan huruf. Sebenarnya warna bendera tergantung pada asal pesan itu dikirimkan, jika dikirimkan dari darat maka warna bendera biru dan putih, jika dikirimkan dari laut, maka warna benderanya merah dan oranye.
Sedangkan di Indonesia bendera yang umum digunakan dalam kegiatan kepramukaan yang berwarna merah dan oranye. Namun sebenarnya untuk warna bendera itu sendiri tidak terlalu penting, itu hanya sekedar pertanda agar pesan lebih mudah disampaikan.
Penggunaan Semaphore dalam Kepramukaan
Di Indonesia, semaphore biasa digunakan sebagai salah satu keahlian yang mesti dimiliki dalam kegiatan pramuka. Biasanya kegiatan semaphore ini disampaikan sejak dalam tingkat pramuka siaga dan merupakan keahlian yang dipraktekan pada acara perkemahan.
Namun seiring dengan semakin kurangnya kegiatan pramuka di Indonesia, maka keterampilan semaphore ini semakin jarang diketahui orang.
Kegunaan Semaphore
Isyarat ini biasa digunakan hubungan antara kapal dengan darat atau sebaliknya atau kapal dengan kapal. Semaphore ini sangat tergantung dengan keadaan cuaca, lingkungan, dan waktu serta jarak. Sehingga sudah jarang digunakan oleh tim SAR yang sedang melakukan pencarian di gunung atau hutan.
Semaphore adalah suatu isyarat dalam menyampaikan berita dengas sepasang bendera semaphore. Bendera tersebut diikatkan pada tongkat pendek dan dipegang menggunakan kedua tangan. Huruf dan angka disampaikan dengan pengaturan gerakan sepasang bendear tersebut.
Tapi sejak munculnya isyarat morse yang lebih praktis, dan ditambah dengan munculnya sebuah alat telekomunikasi elektronik, penggunaan isyarat semaphore mulai berkurang. Dan kenyataannya pada masa-masa sekarang ini semaphore sudah sangat jarang atau bisa dikatakan tidak digunakan lagi.
Kegunaan semaphore adalah untuk menyampaikan berita jarak jauh, sepanjang pemberitaan ini masih bisa tertangkap oleh pihak kedua (bisa dilihat dengan mata). Tetapi disaat ini sudah jarang dan hampir tidak pernah lagi digunakan. Walaupun terkadang masih berguna dalam keadaan-keadaan darurat.
Prinsip dan Karakteristik Semaphore
Terdapat beberapa karakteristik dan perinsip yang terkandung dalam sandi semaphore yamg mungkin kebanyakan dari kamu belum mengetahuinya.
Beberapa Prinsip Semaphore
Dua proses bisa saling berkaitan atau menentukan sebuah proses yang lain dengan menggunakan signal-signal. Sebuah proses dapat dihentikan oleh proses yang lain, ketika menemukan signal tertentu. Suatu proses akan menunggu diproses setelah nilai integer menjadi 0.
Selanjutnya sinyal akan dilakukan increamen dengan penambahan 1. Semaphore termasuk variable bertipe integer yang disampaikan oleh 2 operasi atomik standar, yaitu signal dan wait terdapat dua operasi di semaphore yaitu Down dan Up. Nama aslinya : P dan V.
Berikut ini merupakan simbol-simbol dalam semaphore yang diterjemahkan menjadi huruf dan angka.
Untuk merumuskan sandi angka, sebelum memulai sandi maka harus diawali dengan sandi pula. “Nomor” dan jika ingin kembali membuat sandi huruf maka patut membuat sinyal “J”
Beberapa sandi lainnya yang sudah biasa digunakan dalam semaphore adalah;
- U-R : berita siap dimulai
- K : siap menerima berita
- E (8 kali) : error / ada kesalahan
- I-N-I : ulangi
- A-R : berita selesai
- R : dapat menerima dengan baik
- A-S : tunggu
- M-K : geser kanan
- M-L : geser kiri
Tata Cara Pengiriman Semaphore
Memilih posisi Sikap Saat Mengirim Berita Dengan menggunakan Semaphore :
- Pilihlah tempat dengan beground yang kontras dengan warna bendera yang kita igunakan.
- Jangan ke arah sinar matahari yang menyilaukan penerima atau pengirim.
- Sikap badan ialah : dalam keadaan berdiri tegak, kaki dibuka (kangkang), pada saat tidak mengirim isyarat bendera disilangkan didepan kaki.
- Cara memegang tongkat bendera ialah : tongkat dipegang dengan masing-masing tangan memegang satu bendera, jari telunjuk lurus ke tongkat (tidak ikut menggenggam tongkat). Cara ini untuk menjaga posisi tongkat agar segaris lurus dengan tangan kita.
- Selama mengirim isyarat berlangsung, tangan dan lengan harus dijaga dalam keadaan tetap lurus dengan tongkat bendera. Gerakan bertumpu pada sendi peluru di bahu.
- Kirimkan isyarat dengan yakin dan jangan ada rasa ragu-ragu, hindarkan gerakan yang tidak diperlukan dan membingungkan. Apabla lupa akan isyarat yang hendak dikirim, teteplah berhenti pada huruf terakhir ingat-ingat sampai teringat kembali dan baru lanjutkan gerakan.
- Usahakan bendera tidak dalam keadaan terlipat pada tongkatnya.
- Pengiriman pesan dilakukan huruf per huruf dan tidak perlu kembali ke sikap atau posisi sempurna, setelah satu kata terkirim baru ditutup dengan sikap sempurna (interval).
Prosedur Mengirim/ Menerima Isyarat Semaphore :
Pengirim :
- Memanggil, minta perhatian kepada penerima dengan isyarat “VE – VE – VE – …” dst atau yang lebih mudah dan sering digunakan “UR – UR – UR … dst.” Tanda hubung (-) dengan isyarat interval.
- Jika sudah ada jawaban K (siap) segera kirim berita kata demi kata lalu ditutup dengan isyarat spasi/ interval, apabila selesai pengiriman kata tidak dijawab dengan C / A, maka diulangi kata terakhir.
- Karena diminta untuk berpindah tempat , maka pindahlah tempat yang sekiranya lebih mudah dilihat oleh penerima.
- Untuk memulai mengirim karakter angka/nomor, harus didahului isyarat angka (numerik) = 45, kemudian kirim angka/nomor dan sesudah selesai tutup dengan isyarat huruf (alphabet) = 47/V untuk kembali ke pengiriman karakter huruf.
- Apabila terjadi kesalahan dalam pengiriman isyarat, kirim tanda pembatalan/salah (Anulir) = 37 kemudian ulang kata terakhir.
- Apabila pesan/ berita sudah selesai maka kirimkan isyarat “AR – AR – AR … dst.”
Penerima :
- Menjawab siap = “K” Dan apabila belum siap kirim Tunggu = “Q“
- Mengirim isyarat A atau C apabila mengerti untuk setiap kata.
- Bila karena suatu hal menghendaki pengirim untuk berpindah tempat, silangkan bendera di atas kepala.
- Mengulangi setiap angka yang telah dikirim sebagai tanda mengerti.
- Penerima menjawab dengan R= tanda berita telah diterima dan dimengerti.
Cara Mudah Belajar Semaphore
Agar mudah dalam belajar semaphore, kita harus belajar berseri, sedikit demi sedikit dan di tambah hapalan dan harus dipraktekkan. Untuk itu semaphore dikelompokkan ke dalam 7 (tujuh) lingkaran semaphore. Kita awali belajar semaphore dengan mengenal huruf semaphore pada lingkaran I.
Kemudian kita belajar menerima atau mengirim isyarat huruf secara urut, huruf acak kemudian mengirim dan menerima kata yang menggunakan huruf pada lingkaran I. Setelah hafal baru kita lanjutkan ke Lingkaran II, demikian seterusnya. Contoh :
Lingkaran I = A, B, C, D, E, F, G.
Kata = ADA – ADE – ABA – GAGAB – BECA – BABE – FACE
Lingkaran II = H, I, K, L, M
Kata = MINI – KAKI – MILIK – IKLIM – KIKIL – MIKI
Gabungan Lingkaran I & II = AMIN – ALIM – KADAL – DALAM – DENGAN
link:https://ibnuasmara.com/sejarah-semaphore/
Sejarah Semaphore Lengkap dengan Cara Cepat Belajar Semaphore
4/
5
Oleh
siswapintar